Langsung ke konten utama

Perencanaan kawasan wisata hutan lindung




Bintan Leisure Park "Reading The Wilderness"

Project : Recreational Park MasterPlanning
Area : 40 Ha
Location : GUNUNG KIJANG - SOUTH BINTAN,Kepulauan RIAU
Client : Mr.Lee leng sim, PT.Libra Kharisma Alam



Discovery Phase
Keunikan lokasi lahan ini terletak didataran rendah diantara Gunung kijang sebagai latar belakang dan laut sebagai bagian depan,Pencapaian ketapak bisa dilakukan dengan 2 cara pencapaian yaitu melalui darat dari kota tanjung pinang atau melalui laut.

Masih rimbunnya formasi hutan mangrove di lahan ini dengan latar belakang gunung kijang yang rimbun dengan hutannya menyebabkan lahan ini sangat ideal untuk dijadikan sebagai kawasan pariwisata di daerah pulau bintan,untuk dapat mencapai ketapak harus melewati bekas pertambangan pasir yang kering dan panas.Terlihat disekitar hanyalah gugusan dataran pasir yang gundul dan banyak lubang-lubang bekas penambangan pasir yang ditumbuhi oleh tanaman perintis sebagai usaha reklamasi pasca tambang.





Lokasi berada di zona peruntukan industri tambang,sehingga tampak lokasi berada diantara tambang pasir dan tambang granit yang merupakan investasi dari penanaman modal asing singapura.

Actual issue
Permasalahan perencanaan lansekap pada proyek ini adalah perencanaan pencapaian ketapak sehingga tidak mengganggu rutinitas pekerjaan tambang dan kondisi tanah yang mempunyai topsoil yang tipis.

Tujuan proyek adalah membangun kawasan pariwisata yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas rekreasi darat; seperti Mini zoo, area camping,mountain hiking,driving range dan rekreasi laut; seperti jet ski,kayak,parasailing, laguna pemancingan serta fasilitas penunjang yaitu penginapan / resort dengan gaya tradisional / kampung dengan penginapan/resort terapung diatas laut serta restoran makanan laut ditepi pantai.
Pengunjung yang diharapkan sebagai penggunan kawasan pariwisata ini adalah golongan ekonomi kecil dan menengah dari penduduk singapura dan malaysia.serta penduduk lokal.

Dengan mendepankan kondisi tapak yang berada dekat dengan area konservasi gunung kijang , perencana melakukan pendekatan dengan konsep ”Back To nature”
Semua letak fasilitas diletakan pada area yang tidak mengganggu kestabilan ekosistem yang telah terbentuk,yang merupakan potensi utama kawasan ini.

Perencanaan proyek Bintan Leisure Park ini dilaksanakan selama 6 bulan hari kerja pada awal tahun 1997.Diakibatkan situasi politik Di indonesia pada sekitar tahun 1998 ,proyek ini belum rampung hanya baru elesai 60 %.dan hingga kini hanya dilakukan pekerjaan pemeliharaan dan hanya dibuka untuk turis lokal penduduk setempat sebagai tempat rekreasi dan camping anak-anak sekolah.



Komentar

Posting Komentar

we need your comment

Postingan populer dari blog ini

Rumah JAMBULUWUK Batu Malang

PROJECT      : RESORT HOTEL MASTERPLANNING AREA            : 5 HA LOCATION  : BATU MALANG - EAST JAVA CLIENT        : JAMBULUWUK RESORT MANAGEMENT Rumah jambuluwuk malang merupakan hasil perencanaan masterplan hotel resort. dengan segala tingkat kesulitan lahan yang terletak pada landasan lahan berkontur akan tetapi memiliki potensi visual dan iklim mikro. Sehingga kami sebagai perencana berusaha merekam sudut sudut visual terbaik dari pagi hari hingga malam hari , melawan dingin kota batu malang demi mendapatkan data informasi titik titik visual terbaik. Permasalahan Tapak: - Keragaman bentuk muka tanah ( kontur ) dengan kecuraman drastis - Permukiman yang menghalangi visual kearah pemandangan kota Gambar Rencana dan masa konstruksi The result

HOTEL JAMBULUWUK PETITENGET - SEMINYAK BALI

PROYEK : MASTERPLANNING HOTEL RESORT              JAMBULUWUK PETITENGET AREA      : 4000 M2 CLIENT   : PT ARCS HOUSE JAKARTA PERMASALAHAN TAPAK : - Bentuk Ruang Memanjang dengan hanyak lebar 12 - 25 M - Bentuk Ruang menyerupai kepala botol KONSEP AWAL DENGAN 3 ALTERNATIF TATALETAK DAN BENTUK BANGUNAN BENTUK ARSITEKTUR TERPILIH PROGRESS FINAL MASA OPERASIONAL

Perencanaan Kawasan Agrowisata

Alam Desa Tapos –  Argotourism Project    : Perencanaan kawasan argowisata              ( Agrotourism Planning) Area       : 40 Ha Location : Desa Tapos II.Cinangneng.Bogor Jawa barat. Client       : PT.Alam desa Tapos - Jakarta Keunikan dan sekaligus kendala pada proyek ini adalah bagaimana merencanakan sebuah kawasan agrowisata pada lahan bekas persawahan dan bekas budidaya ikan mas di daerah Dengan kemiringan kondisi permukaan tanah yang variatif dan 40 % luas lahan memiliki kemiringan yang sangat dratis (curam) Suatu tantangan bagi arsitek lansekap untuk dapat merencanakan sekaligus melaksanakan proyek agrowisata ini agar sesuai dengan keinginan pemilik proyek untuk dapat membangun sendiri dengan mempergunakan sumber daya manusia disekitar proyek, yang nota bene adalah golongan petani. Tujuan proyek adalah membangun perkebunan budidaya tanaman buah dan budidaya ikan konsumsi dilengkapi dengan fasilitas penunjang restoran sunda dan penginapan/resort. P